Makanan merupakan bahan yang biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, yang dimakan oleh makhluk hidup untuk mendapatkan tenaga dan nutrisi. Makanan yang dibutuhkan manusia biasanya diperoleh dari hasil bertani atau berkebun yang meliputi sumber hewan, dan tumbuhan. Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktivitas sehari-harinya. Makanan dapat membantu manusia dalam mendapatkan energi, membantu pertumbuhan badan dan otak. Dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi maka akan membantu pertumbuhan baik otak maupun badan.
Setiap jenis gizi mempunyai fungsi yang berbeda. Karbohidrat merupakan sumber tenaga sehari-hari. Salah satu contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi. Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan, baik otak maupun tubuh. Lemak digunakan oleh tubuh sebagai cadangan makanan dan sebagai cadangan energi. Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna bagi tubuh saat membutuhkan energi.
Agar makanan yang disimpan dapat bertahan lebih lama, orang biasanya menyimpan makanan tersebut didalam kulkas atau lemari es. Dengan alat ini, kita dapat membeli cukup banyak makanan yang dapat diolah untuk kemudian hari. Akan tetapi kita harus tahu jika kita asal memasukkan makanan ke dalam kulkas ternyata dapat menurunkan kualitas dari makanan tersebut atau bahkan bisa berbahaya bagi kesehatan. Lalu apa sajakah bahan makanan yang sebaiknya tidak dimasukkan ke lemari pendingin?
Dari doktersehat.com, berikut adalah beberapa bahan makanan yang sebaiknya tidak dimasukkan kedalam kulkas.
1. Telur rebus
Karena direbus, telur terkadang bisa mengalami keretakan pada cangkangnya. Jika kita meletakkan telur rebus ini di dalam kulkas, bisa jadi bakteri akan memasuki bagian dalam telur dan jika kita konsumsi, hal ini tentu akan sangat berbahaya bagi kesehatan.
2. Makanan yang digoreng
Pakar kesehatan menyebutkan bahwa makanan yang digoreng sebaiknya segera dikonsumsi dan tidak disimpan di dalam kulkas. Jika kita mengkonsumsi gorengan yang telah disimpan di dalam kulkas ini, maka kita pun bisa mengalami sakit perut. Selain itu, jika kita mengkonsumsi makanan yang digoreng terlalu banyak, resiko untuk terkena masalah obesitas atau penyakit jantung juga bisa meningkat.
Selain itu perlu kita ingat juga bahwa minyak yang digunakan untuk menggoreng termasuk dalam salah satu sumber lemak. Satu sendok teh minyak yang biasa digunakan untuk menggoreng mengandung kurang lebih 50 kalori. Ya walaupun terlihat sedikit, tetapi nyaris tidak mungkin hanya mengonsumsi satu sendok teh minyak per harinya. Dan tidak hanya dari minyak goreng saja, sumber lemak lain seperti margarin, mentega, dan krim bisa jadi termasuk dalam jenis makanan yang kita konsumsi sehari-hari.
Berikut beberapa hal yang menyebabkan konsumsi gorengan berlebihan menjadi berbahaya selain gorengan yang dimasukkan kedalam kulkas.
a. Meningkatkan risiko penyakit degeneratif
Seseorang yang mengonsumsi makanan yang digoreng setidaknya seminggu sekali memiliki risiko menderita diabetes mellitus tipe 2 dan penyakit jantung. Risiko ini semakin meningkat seiring dengan jumlah gorengan yang dikonsumsi. Sebagai perbandingan, mereka yang makan gorengan 4-6 kali seminggu memiliki risiko hingga 39% untuk menderita diabetes jika dibandingkan dengan yang makan gorengan 1 kali seminggu. Sementara mereka yang makan gorengan 7 kali bahkan lebih selama seminggu mengalami peningkatan risiko menderita diabetes hingga 55%.
b. Meningkatkan risiko kegemukan
Makanan tinggi lemak biasanya juga tinggi kalori, karena 1 gram lemak setara dengan 9 kalori. Sehingga satu sendok teh minyak gorengan dapat menyumbang 45 kalori. Jika seseorang rutin mengonsumsi makanan yang digoreng, bukan tidak mungkin lama kelamaan berat badannya akan bertambah. Kegemukan dan obesitas merupakan faktor risiko pada sebagian besar penyakit degeneratif, ini berarti jika berat badan melebihi dari normal maka risiko untuk menderita penyakit lain juga meningkat.
c. Tersumbatnya pembuluh darah
Arterosklerosis adalah penumpukan plak di pembuluh arteri. Plak ini dapat menyumbat aliran darah dari pembuluh arteri ke organ-organ penting di tubuh kita. Plak terbuat dari lemak, kolesterol, dan kalsium yang terdapat dalam tubuh, lama kelamaan plak ini akan mengeras dan menghambat peredaran darah. Aeterosklerosis dapat menimbulkan penyakit serius tergantung di mana plak ini terbentuk. Jika terbentuk di arteri yang mengarah ke jantung, sumbatan plak dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, jika terbentuk di bagian leher bisa menyebabkan stroke. Plak pada arteri yang mengarah ke anggota gerak dapat menyebabkan tangan dan kaki akan terasa mati rasa bahkan infeksi
d. Sumber lemak trans
Ada dua jenis lemak trans, yaitu yang secara alami terdapat pada makanan (biasanya pada daging dan susu) dan lemak trans buatan, yang berasal dari proses hidrogenasasi, suatu proses yang digunakan untuk mengubah minyak menjadi bentuk padat. Jenis minyak seperti ini banyak digunakan untuk menggoreng di gerai fast food, karena mudah disimpan, murah, dan dapat bertahan lama. Makanan yang diolah menggunakan metode deep fried biasanya menggunakan jenis minyak padat, karena minyak yang mengandung lemak trans memberikan rasa dan tekstur yang khas serta bisa digunakan berkali-kali.
e. Minyak goreng yang digunakan berkali-kali
Salah satu alasan mengapa mengonsumsi gorengan berbahaya bagi kesehatan adalah dari minyak yang digunakan berkali-kali. Masing-masing jenis minyak memiliki suhu maksimum, di mana pada suhu maksimal tersebut, minyak akan mulai mengeluarkan asap ketika dipanaskan (smoke point.) Saat mencapai smoke point, akan dihasilkan zat berbahaya yang bersifat racun bagi tubuh, serta radikal-radikal bebas yang dapat merusak sel-sel di dalam tubuh Anda.
Semakin sering minyak digunakan, akan semakin rendah angka smoke point-nya sehingga semakin mudah menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak baik bagi tubuh. Selain itu, jika tidak disimpan dengan benar, minyak lama kelamaan akan bersifat anaerobik dan menjadi tempat pertumbuhan bakteri seperti bakteri penyebab keracunan makanan, clostridium botulinum.
Selain itu, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Food Science mengungkapkan bahwa semakin lama makanan digoreng maka akan semakin banyak minyak yang terserap, karena ketika makanan terkena suhu panas dari minyak, air yang terkandung dalam makanan akan menguap dan pori-porinya membesar, memberi ruang untuk minyak masuk.
Selain itu perlu kita ingat juga bahwa minyak yang digunakan untuk menggoreng termasuk dalam salah satu sumber lemak. Satu sendok teh minyak yang biasa digunakan untuk menggoreng mengandung kurang lebih 50 kalori. Ya walaupun terlihat sedikit, tetapi nyaris tidak mungkin hanya mengonsumsi satu sendok teh minyak per harinya. Dan tidak hanya dari minyak goreng saja, sumber lemak lain seperti margarin, mentega, dan krim bisa jadi termasuk dalam jenis makanan yang kita konsumsi sehari-hari.
Berikut beberapa hal yang menyebabkan konsumsi gorengan berlebihan menjadi berbahaya selain gorengan yang dimasukkan kedalam kulkas.
a. Meningkatkan risiko penyakit degeneratif
Seseorang yang mengonsumsi makanan yang digoreng setidaknya seminggu sekali memiliki risiko menderita diabetes mellitus tipe 2 dan penyakit jantung. Risiko ini semakin meningkat seiring dengan jumlah gorengan yang dikonsumsi. Sebagai perbandingan, mereka yang makan gorengan 4-6 kali seminggu memiliki risiko hingga 39% untuk menderita diabetes jika dibandingkan dengan yang makan gorengan 1 kali seminggu. Sementara mereka yang makan gorengan 7 kali bahkan lebih selama seminggu mengalami peningkatan risiko menderita diabetes hingga 55%.
b. Meningkatkan risiko kegemukan
Makanan tinggi lemak biasanya juga tinggi kalori, karena 1 gram lemak setara dengan 9 kalori. Sehingga satu sendok teh minyak gorengan dapat menyumbang 45 kalori. Jika seseorang rutin mengonsumsi makanan yang digoreng, bukan tidak mungkin lama kelamaan berat badannya akan bertambah. Kegemukan dan obesitas merupakan faktor risiko pada sebagian besar penyakit degeneratif, ini berarti jika berat badan melebihi dari normal maka risiko untuk menderita penyakit lain juga meningkat.
c. Tersumbatnya pembuluh darah
Arterosklerosis adalah penumpukan plak di pembuluh arteri. Plak ini dapat menyumbat aliran darah dari pembuluh arteri ke organ-organ penting di tubuh kita. Plak terbuat dari lemak, kolesterol, dan kalsium yang terdapat dalam tubuh, lama kelamaan plak ini akan mengeras dan menghambat peredaran darah. Aeterosklerosis dapat menimbulkan penyakit serius tergantung di mana plak ini terbentuk. Jika terbentuk di arteri yang mengarah ke jantung, sumbatan plak dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, jika terbentuk di bagian leher bisa menyebabkan stroke. Plak pada arteri yang mengarah ke anggota gerak dapat menyebabkan tangan dan kaki akan terasa mati rasa bahkan infeksi
d. Sumber lemak trans
Ada dua jenis lemak trans, yaitu yang secara alami terdapat pada makanan (biasanya pada daging dan susu) dan lemak trans buatan, yang berasal dari proses hidrogenasasi, suatu proses yang digunakan untuk mengubah minyak menjadi bentuk padat. Jenis minyak seperti ini banyak digunakan untuk menggoreng di gerai fast food, karena mudah disimpan, murah, dan dapat bertahan lama. Makanan yang diolah menggunakan metode deep fried biasanya menggunakan jenis minyak padat, karena minyak yang mengandung lemak trans memberikan rasa dan tekstur yang khas serta bisa digunakan berkali-kali.
e. Minyak goreng yang digunakan berkali-kali
Salah satu alasan mengapa mengonsumsi gorengan berbahaya bagi kesehatan adalah dari minyak yang digunakan berkali-kali. Masing-masing jenis minyak memiliki suhu maksimum, di mana pada suhu maksimal tersebut, minyak akan mulai mengeluarkan asap ketika dipanaskan (smoke point.) Saat mencapai smoke point, akan dihasilkan zat berbahaya yang bersifat racun bagi tubuh, serta radikal-radikal bebas yang dapat merusak sel-sel di dalam tubuh Anda.
Semakin sering minyak digunakan, akan semakin rendah angka smoke point-nya sehingga semakin mudah menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak baik bagi tubuh. Selain itu, jika tidak disimpan dengan benar, minyak lama kelamaan akan bersifat anaerobik dan menjadi tempat pertumbuhan bakteri seperti bakteri penyebab keracunan makanan, clostridium botulinum.
Selain itu, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Food Science mengungkapkan bahwa semakin lama makanan digoreng maka akan semakin banyak minyak yang terserap, karena ketika makanan terkena suhu panas dari minyak, air yang terkandung dalam makanan akan menguap dan pori-porinya membesar, memberi ruang untuk minyak masuk.
3. Sayuran atau buah yang kaya akan kadar air
Beberapa jenis sayuran atau buah yang kaya akan kandungan air seperti selada, mentimun, atau buah semangka sebaiknya tidak kita simpan di dalam kulkas. Jika kita melakukannya, dikhawatirkan kadar air di dalam sayuran dan buah ini menurun drastis dan akhirnya membuat kualitasnya menurun.
4. Daging
Membekukan daging memang bisa membuat daging menjadi awet dan bisa dimasak di kemudian hari. Hanya saja, ada baiknya kita tidak menyimpannya terlalu lama karena bisa menjadi tempat bakteri berkembang biak. Alhasil, daging pun akan kurang sehat untuk dikonsumsi.
5. Minuman bersoda
Minuman bersoda kalengan atau botolan jika disimpan di dalam kulkas bisa memicu ledakan. Tumpahan dari minuman bersoda ini juga bisa membuat kulkas lengket dan kotor. Dikutip dari doktersehat.com, di balik sensasi rasanya yang menyegarkan, minuman bersoda menyimpan bahaya yang serius bagi tubuh, diantaranya;
- Membahayakan Ginjal
- Meningkatkan Risiko Diabetes
- Meningkatkan Risiko Obesitas
- Meningkatkan Risiko Tulang Rapuh
- Meningkatkan Risiko Kanker Pankreas
- Meningkatkan Kerusakan pada Gigi
- Meningkatkan Ketergantungan pada Kafein
Semoga bermanfaat...