Membaca adalah salah satu kegiatan yang memberikan wawasan, pengetahuan, dorongan, dan membuka cakrawala untuk memotifasi pembaca lebih aktif dan kreatif dalam menunjang pendidikan, karena membaca merupakan gudang ilmu yang tidak mempunyai batas dan Membaca merupakan modal bagi seseorang untuk mempelajari buku dan mencari informasi tertulis.
Bagi siswa membaca juga menjadi modal agar dapat mengikuti kegiatan pembelajaran. membaca merupakan aktifitas auditif dan visual untuk memperoleh makna dari simbol berupa huruf atau kata. Membaca pada hakekatnya adalah kegiatan fisik dan mental untuk menemukan makna dari tulisan. Membaca bukan hanya mengucapkan bahasa tulis tetapi juga memahami maknanya. Kemampuan membaca merupakan dasar untuk menguasai berbagai bidang studi. Jika anak pada usia sekolah tidak segera memiliki kemampuan membaca, maka anak akan mengalami banyak kesulitan dalam beberapa bidang studi.
Untuk menumbuhkan budaya membaca di sekolah maupun lingkungan sekitar dapat dilakukan dengan pidato persuasif tentang pentingnya membaca. Pidato Persuasif adalah pidato yang bersifat mendorong atau mengajak dan reaksi yang diinginkan adalah membangkitkan emosi, agar pendengar menyetujui atau meyakini dan mungkin membangkitkan timbulnya tindakan tertentu pada pendengarnya. Beberapa ketentuan dalam penyususnan teks pidato antara lain sebagai berikut.
Yang saya hormati Bapak / ibu guru, serta teman-teman yang saya cintai
Segala puji bagi Allah swt yang menguasai seluruh alam. Semoga rahmat dan salam dicurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw, kepada keluarga serta sahabat seluruhnya. Pada kesempatan yang baik ini perkenankanlah saya menyampaikan pidato singkat tentang pentingnya budaya membaca.
Buku adalah jendela dunia, membaca adalah kuncinya. Anda hanya bisa membuka jendela dunia dengan membukanya, yakni lewat aktivitas membaca. Membaca akan menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman melebihi usia Anda.
Membaca adalah sebuah keharusan bila kita ingin menguasai dunia. Dengan membaca, pandangan kita menjadi lebih terbuka terhadap tidak kita ketahui sebelumnya. Bila sebelumnya membaca identik dengan buku, maka di jaman yang serba digital ini membaca tidak hanya terpaku pada membaca buku karena segala informasi terkini telah tersedia di dunia maya.
Banyak manfaat yang diperoleh dari membaca. Dengan membaca siswa dapat memperluas cakrawala ilmu pengetahuan, menambah informasi bagi diri sendiri, meningkatkan pengetahuan serta menambah ide. Jadi jelas pengaruh bacaan sangat besar terhadap peningkatan cara berfikir seorang siswa.
Meningkatkan minat baca di lingkungan sekolah, dapat dilakukan oleh seluruh warga sekolah. Hal yang dapat dilakukan oleh Kepala sekolah yaitu meningkatkan kualitas perpustakaan sekolah baik dari segi sarana maupun prasarana, dalam hal ini menambah koleksi buku baik jumlah maupun ragam buku judul buku, serta menciptakan suasana perpustakaan yang mendukung.
Dengan banyaknya buku bacaan yang dimiliki perpustakaan, diharapkan minat peserta didik untuk membaca semakin tinggi, Sebenarnya untuk menambah jumlah inventaris buku perpustakaan, sekolah bisa memanfaatkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Bahkan dalam dana BOS, ada alokasi sebesar lima persen untuk pengadaan buku-buku perpustakaan. Maka dari itu, semestinya setiap tahun jumlah buku perpustakaan yang dimiliki sekolah terus bertambah.
Mewajibkan guru untuk memanfaatkan perpustakaan menjadi bagian dari PBM. Guru mata pelajaran menciptakan metode pembelajaran yang dapat merangsang minat baca siswa. Misalnya, pada saat jam belajar guru dapat mengajak siswanya untuk mencari informasi secara langsung dari buku. Jadi, perpustakaan sebagai salah satu sumber belajar baik bagi siswa maupun guru.
Perpustakaan mengadakan kegiatan lomba misalnya, lomba menulis cerpen atau mengarang, membuat klipping, yang masih berkaitan dengan membaca. Jika ini dilakukan lambat laun akan menumbuhkan minat baca dan menjadikan membaca sebagai kebutuhan dan budaya.
Memberikan penghargaan bagi siswa yang rajin membaca. Penghargaan yang diberikan siswa dapat berupa hadiah atau piagam. Siswa yang diberikan penghargaan juga dilihat dari prestasinya bukan karena rajin meminjam buku. Ada peningkatan prestasi setelah meminjam buku.
Membuat slogan. Perpustakaan harus bekerja sama dengan guru seni dalam pembuatan sloganmisalnya, “Tiada hari tanpa membaca” dapat dibuat karya seni. Hasil karya sebagian diberikan kepada perpustakaan dan diberikan kepada kelas-kelas. Dapat menjadi motivasi siswa rajin membaca.
Untuk itu marilah kita ciptakan suasana yang nyaman saat membaca. Lakukan kegiatan secara bertahap. Misalnya dari selembar artikel, bertahap ke buku yang tipis hingga buku yang tebal. Selanjutnya cermati apa yang kita baca agar dapat diterima ilmunya secara maksimal. Dan yang terakhir, sampaikan apa yang kita baca kepada orang lain agar lebih bermanfaat.
Apabila hal-hal tersebut telah menjadi sebuah rutinitas dan menyebabkan membaca menjadi sebuah kebiasaan atau bahkan kebutuhan. Maka kita akan merasakan manfaat-manfaat yang besar, yang timbul karena kegiatan membaca tersebut. Marilah kita tumbuhkan minat membaca, untuk menambah wawasan kita mengenai dunia dan lingkungan sekitar kita.
Demikianlah pidato saya kali ini yang kesimpulannya adalah membaca sangat penting bagi siswa untuk memperluas wawasan dan menambah pengetahuan. Budaya membaca di sekolah dapat dikembangkan oleh seluruh warga sekolah. Saya mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan di hati anda. Terima kasih
Wasalamualaikum wr.wb.
Bagi siswa membaca juga menjadi modal agar dapat mengikuti kegiatan pembelajaran. membaca merupakan aktifitas auditif dan visual untuk memperoleh makna dari simbol berupa huruf atau kata. Membaca pada hakekatnya adalah kegiatan fisik dan mental untuk menemukan makna dari tulisan. Membaca bukan hanya mengucapkan bahasa tulis tetapi juga memahami maknanya. Kemampuan membaca merupakan dasar untuk menguasai berbagai bidang studi. Jika anak pada usia sekolah tidak segera memiliki kemampuan membaca, maka anak akan mengalami banyak kesulitan dalam beberapa bidang studi.
Untuk menumbuhkan budaya membaca di sekolah maupun lingkungan sekitar dapat dilakukan dengan pidato persuasif tentang pentingnya membaca. Pidato Persuasif adalah pidato yang bersifat mendorong atau mengajak dan reaksi yang diinginkan adalah membangkitkan emosi, agar pendengar menyetujui atau meyakini dan mungkin membangkitkan timbulnya tindakan tertentu pada pendengarnya. Beberapa ketentuan dalam penyususnan teks pidato antara lain sebagai berikut.
- Salam pembuka berisikan kalimat sapaan (selamat pagi, selamat siang, selamat malam dan lain-lain)
- Pendahuluan memaparkan topik permasalahan yang akan dibahas. Kali ini kamu akan membahas pengamalan persatuan dan kesatuan di lingkungan yaitu meningkatkan kualitas warga. Kamu akan membantu adik kelas atau warga di lingkungan rumahmu untuk membaca.
- Inti berisikan pembahasan topik secara lengkap. Kalimat ajakan atau bujukan digunakan untuk mengajak pendengar melakukan kegiatan yang diharapkan. Keterangan lengkap tentang topik disampaikan secara rinci.
- Penutup berisi menyampaian rangkuman atau intisari topik yang telah disampaikan.
- Salam penutup berisi kalimat salam penutup seperti ‘terima kasih’.
Yang saya hormati Bapak / ibu guru, serta teman-teman yang saya cintai
Segala puji bagi Allah swt yang menguasai seluruh alam. Semoga rahmat dan salam dicurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw, kepada keluarga serta sahabat seluruhnya. Pada kesempatan yang baik ini perkenankanlah saya menyampaikan pidato singkat tentang pentingnya budaya membaca.
Buku adalah jendela dunia, membaca adalah kuncinya. Anda hanya bisa membuka jendela dunia dengan membukanya, yakni lewat aktivitas membaca. Membaca akan menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman melebihi usia Anda.
Membaca adalah sebuah keharusan bila kita ingin menguasai dunia. Dengan membaca, pandangan kita menjadi lebih terbuka terhadap tidak kita ketahui sebelumnya. Bila sebelumnya membaca identik dengan buku, maka di jaman yang serba digital ini membaca tidak hanya terpaku pada membaca buku karena segala informasi terkini telah tersedia di dunia maya.
Banyak manfaat yang diperoleh dari membaca. Dengan membaca siswa dapat memperluas cakrawala ilmu pengetahuan, menambah informasi bagi diri sendiri, meningkatkan pengetahuan serta menambah ide. Jadi jelas pengaruh bacaan sangat besar terhadap peningkatan cara berfikir seorang siswa.
Meningkatkan minat baca di lingkungan sekolah, dapat dilakukan oleh seluruh warga sekolah. Hal yang dapat dilakukan oleh Kepala sekolah yaitu meningkatkan kualitas perpustakaan sekolah baik dari segi sarana maupun prasarana, dalam hal ini menambah koleksi buku baik jumlah maupun ragam buku judul buku, serta menciptakan suasana perpustakaan yang mendukung.
Dengan banyaknya buku bacaan yang dimiliki perpustakaan, diharapkan minat peserta didik untuk membaca semakin tinggi, Sebenarnya untuk menambah jumlah inventaris buku perpustakaan, sekolah bisa memanfaatkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Bahkan dalam dana BOS, ada alokasi sebesar lima persen untuk pengadaan buku-buku perpustakaan. Maka dari itu, semestinya setiap tahun jumlah buku perpustakaan yang dimiliki sekolah terus bertambah.
Mewajibkan guru untuk memanfaatkan perpustakaan menjadi bagian dari PBM. Guru mata pelajaran menciptakan metode pembelajaran yang dapat merangsang minat baca siswa. Misalnya, pada saat jam belajar guru dapat mengajak siswanya untuk mencari informasi secara langsung dari buku. Jadi, perpustakaan sebagai salah satu sumber belajar baik bagi siswa maupun guru.
Perpustakaan mengadakan kegiatan lomba misalnya, lomba menulis cerpen atau mengarang, membuat klipping, yang masih berkaitan dengan membaca. Jika ini dilakukan lambat laun akan menumbuhkan minat baca dan menjadikan membaca sebagai kebutuhan dan budaya.
Memberikan penghargaan bagi siswa yang rajin membaca. Penghargaan yang diberikan siswa dapat berupa hadiah atau piagam. Siswa yang diberikan penghargaan juga dilihat dari prestasinya bukan karena rajin meminjam buku. Ada peningkatan prestasi setelah meminjam buku.
Membuat slogan. Perpustakaan harus bekerja sama dengan guru seni dalam pembuatan sloganmisalnya, “Tiada hari tanpa membaca” dapat dibuat karya seni. Hasil karya sebagian diberikan kepada perpustakaan dan diberikan kepada kelas-kelas. Dapat menjadi motivasi siswa rajin membaca.
Untuk itu marilah kita ciptakan suasana yang nyaman saat membaca. Lakukan kegiatan secara bertahap. Misalnya dari selembar artikel, bertahap ke buku yang tipis hingga buku yang tebal. Selanjutnya cermati apa yang kita baca agar dapat diterima ilmunya secara maksimal. Dan yang terakhir, sampaikan apa yang kita baca kepada orang lain agar lebih bermanfaat.
Apabila hal-hal tersebut telah menjadi sebuah rutinitas dan menyebabkan membaca menjadi sebuah kebiasaan atau bahkan kebutuhan. Maka kita akan merasakan manfaat-manfaat yang besar, yang timbul karena kegiatan membaca tersebut. Marilah kita tumbuhkan minat membaca, untuk menambah wawasan kita mengenai dunia dan lingkungan sekitar kita.
Demikianlah pidato saya kali ini yang kesimpulannya adalah membaca sangat penting bagi siswa untuk memperluas wawasan dan menambah pengetahuan. Budaya membaca di sekolah dapat dikembangkan oleh seluruh warga sekolah. Saya mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan di hati anda. Terima kasih
Wasalamualaikum wr.wb.